Saturday, January 30, 2010

Day 0 - 1 - Cape Town, South Africa (29 Jan - 3 Feb 2010)

What's the most beuatiful city in the world? Kalau saya yang ditanya, jawaban saya adalah CAPE TOWN. Dengan keindahan pegunungan, laut biru dan pantai, perpaduan bangunan tua dan dan modern, mall dengan kios-kios penjual berlian, perkebunan anggur ditambah dengan hiruk pikuk persiapan Piala Dunia Sepak Bola, lengkap deh!

Saya beruntung, karena melewati weekend di kota ini sebelum kemudian mengikuti konferensi pada hari Senin. Lebih beruntung lagi, selama weekend saya ditemani seorag warga Cape Town bernama Marijke. Marijke adalah adik dari teman di Sangata. Saya tidak bisa membayangkan kalau tidak ketemu Marijke, pasti pengalamannya akan jauh berbeda.

Atas rekomendasi Marijke, saya berkeliling kota dengan nya di hari Sabtu dan mengambil tour ke Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) dengan travel agent di hari Minggu. Karena saat itu Cape Town sedang musim panas, matahari terbenam sekitar jam delapan, Marijke juga menganjurkan agar sepulang dari konferensi (Sekitar jam enam sore), saya coba pergi ke beberapa tempat menarik yang masih buka.

Anjuran Marijke saya ikuti dan hasilnya?

Hari Sabtu, saya ke V&A Waterfornt sendiri untuk beli oleh-oleh dan juga melihat keindahan Table Mountain dari area ini:

Di V&A kita juga bisa melihat beberapa grup penyanyi jalanan yang pentas sambil menawarkan CD mereka: 

Lalu dengan Marijke, saya pergi ke Castle of Good Hope (Istana pertama yang dibangun koloni Belanda sekitar Abad 16). Disana kami juga ke musium perang yang ada dalam kompleks istana ini. Ternyata, Belanda yang datang ke Afsel adalah bagian dari VOC dan juga dengan tentara bernama Batavia seperti di Indonesia:

Setelah itu kami pergi ke Distric Six Museum, musium yang menyimpan kenangan distric multi ras yang di deklarasikan oleh pemerintah apartheid untuk kulit putih saja. Distric ini menampilkan barang-barang milik keluarga kulit berwarna sebelum mereka dipindahkan ke tempat lain. Setelah ke Rhodes Memorial, kami berkendaraan ke Buitenverwacht dan Groot Constatia. Groot Constantia adalah area kebun anggur yang akan dijadikan Wine:

Di Groot Constantia, saya sempat menikmati Afternoon Tea bersama Marijke dan beberapa temannya. Saya mencicipi 'Rooibos' atau teh merah asli Afsel. Rasanya agak asam tapi dibilang mengandung anti oksidan tinggi. Bagus dong, sambil dapat nutrisi, saya juga berkenalan dengan beberapa orang lokal yang ramah.

Dari situ kami berputar di sekitar Rhodes Drive dan pergi ke Bo Kaap atau dikenal juga dengan nama Cape Malay. Bo Kaap adalah daerah tinggal etnic melayu yang pindah ke Afsel pada masa koloni Belanda dan Inggis. Jadi kita bisa bertemu dengan peranakan Malaysia atau Indonesia di sana. Bo Kaap juga dikenal sebagai pusat agama Islam di Cape Town.


Di Bo Kaap saya sempat melakukan shalat Ashar di salah satu masjid disana. Setelah berputar-putar, kami makan malam di restoran yang menyajikan makanan Melayu bernama 'Noon Gun'.

Dalam perjalanan kembali ke hotel, kami melewati Green Point Stadium, satu dari sembilan yang akan host Piala Dunia Sepak Bola 2010. Bentuknya seperti pesawat UFO!

No comments:

Post a Comment