Friday, January 22, 2010

24 jam ke Johannesburg, South Africa (19-20 January 2010)


Perjalanan saya ke Africa Selatan (South Africa) sepertinya memang perlu usaha panjang. Yes, pertama karena ini bagian dari perjalanan dinas, maka perlu approval sana-sini. Setelah semuanya siap; visa, tiket, hotel dan lainnya; ternyata masih ada usaha lain yang dibutuhkan.

Perjalanan dimulai dari dengan twin otter (pesawat kecil 18 penumpang) satu jam dari tambang (Tanjung Bara) ke Balikpapan. Saya sempat ketar-ketir, karena jalan menuju airport di Tanjung Bara terputus akibat hujan deras. Jadinya agar bisa lewat saya harus melewati sisa jalan dengan berpegang pada tambang. Saya sih ok aja, itung-itung latihan buat out bound, tapi staff Rescue yang membantu memanggul bagasi saya yang 15 kilo yang kasihan !Dari Balikpapan ke Singapore dengan Silk Air selama dua jam lalu transit selama enam jam. Pukul 02.30 pagi baru naik Singapore Airline selama 11 jam ke Johannesburg.

Di perjalanan saya duduk bersebelahan dengan penumpang yang ternyata pengusaha dari Angola. Ternyata Bapak Anggola ini pengusaha kaya yang dapat borongan dari pemerintahnya untuk membangun 150,000 unit rumah susun bagian dari program satu juta rumah susun di sana. Di Angola, satu unit rumah susun tiga kamar berharga sekitar USD30,000 atau Rp 300,000,000,- (mahal ya!). Kalo dikalikan 150,000 rumah berapa untung si Bapak ya? Selain bicara seberuntung nya dia, si Bapak juga banyak cerita tentang negara nya. Lumayan, saya dapat informasi mengenai Angola first hand.

Untungnya terbang malam, selain mudah tidur, kita bisa menyaksikan matahari terbit. Sewaktu kami terbang diatas wilayah Madagaskar, saya bisa mengambil gambar saat-saat mahatari muncul di cakrawala. Bagaikan lukisan yang cantik.

Sekitar jam tujuh pagi saya sampai di Joburg (Panggilan lokal terhadap Johannesburg, lebih irit kalo sebutannya begini ya!). Dari airport nya, kita sudah melihat bagaimana antusiasnya Afrika Selatan menyambut Piala Dunia yang akan mereka host beberapa bulan lagi. Spansuk, logo, bilboard dimana-mana. Hhmmm ... apalagi susana kota nya ya?

Ceritanya saya sambung nanti ya, karena harus siap-siap pergi nih ... maklum, bisnis trip :)

No comments:

Post a Comment